Rabu, 11 Februari 2015

PATUAN NALOBI RITONGA (1836 – 1899)


Disebuah daerah bernama Gunung Tinggi yang berada di daerah Sipiongot, saat ini termasuk dalam wilayah Kecamatan Dolok Kabupaten Padang Lawas Utara (Paluta). Gunung Tinggi berada dihulu Sungai Bilah yaitu Sungai yang membelah Kota Rantauprapat. Butuh lebih kurang 1 hari perjalanan dari Rantauprapat menuju Gunung Tinggi. Sebelum tahun 1872, Ritonga telah berada di Gunung Tinggi. Sebagai kepala luatnya adalah Patuan Na Lobi. Orangnya pemberani, cakap, jujur dan tegas serta berdisiplin.
Pemerindah Hindia Belanda menetapkan pajak sangat tinggi pada rakyat dikampung-kampung. Patuan Na Lobi merasa tersinggung atas tindakah-tindakan pemerintah Hindia Belanda dalam pengutipan pajak dari rakyat dengan sesukanya. Patuan Na Lobi memberikan pengertian kepada penduduk itu mengerti. Kemudian Patuan Na Lobi memgajak penduduk untuk bangkit. Daripada diserang, lebih baik menyerang. Mereka lalu marah dan menyerang ke kota Pinang secara mendadak sekali dengan senjata rakyat yang sederhana. Namun, dengan semangat yang tinggi dan bergelora, Patuan Na Lobi maju kemedan perang dengan sorak yang bersahut-sahutan. Melihat bendera Belanda dan gambar Wilhelmina, mereka lalu merobek-robeknya. Mereka melampiaskan marah sejadi-jadinya. Setelah puas, mereka kembali ke Gunung Tinggi dengan membawa kemenangan dengan suka ria.
Ketika Gubernur Hindia Belanda di Batavia menerima berita serangan Patuan Na Lobi ke Kota Pinang. Maka dengan segera Gubernur mengirimkan pasukannya untuk menyerang Gunung Tinggi sebanyak 2 kompi, dan dilengkapi persenjataan yang canggih. Gunung Tinggi diserang dan lalu digempur dari semua arah, Pertempuran yang tidak seimbang itupun terjadi pada tanggal 18 Februari 1872. Dengan penyerangan secara mendadak, Patuan Na Lobi pun ditangkap bersama ayah dan adiknya.
Baginda Na Lobi, Patuan Na Lobi pun dibawa melalui pelabuhan Sibolga langsung ke Batavia dan akhirnya dibuang ke Ternate. Sesudah mendekam beberapa lamanya di Ternate, sebelum akhir hayatnya Patuan Na lobi dikembalikan ke Gunung Tinggi sampai akhir hidupnya dan diziarahi orang-orang ke Gunung Tinggi.
Patuan Na Lobi mendapat Bintang Jasa Utama dari Presiden Republik Indonesia, dengan SK. No. 077 tanggal 13 Agustus 1999.
Ritonga-Ritonga banyak yang meninggalkan Gunung Tinggi ada yang ke Negeri Lama, ada yang Kualuh, demikian pula ke Marbau, Sigambal, Aek Kota Batu dan daerah lainnya di Labuhanbatu.

Sumber : http://silsilahmargaritonga.com/informasi.html